Zonaaspirasi.com, SANGATTA – Menyambut Natal dan Tahun Baru, Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), melakukan inspeksi mendadak di sejumlah lokasi di Sangatta Utara. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember 2024, bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok penting (Bapokting), bahan bakar minyak (BBM) subsidi, dan gas elpiji 3 kilogram (kg).
Sidak dimulai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Yos Sudarso II pada pukul 07.30 WITA. Selanjutnya, Bupati Ardiansyah beserta rombongan melanjutkan pemeriksaan ke Pasar Induk Sangatta Utara pukul 09.00 WITA. Kegiatan ini juga melibatkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam kesempatan itu, Ardiansyah memastikan bahwa stok BBM subsidi tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama musim liburan. Namun, perhatian lebih diberikan pada kondisi Pasar Induk Sangatta Utara, terutama terkait infrastruktur pasar yang dinilai memerlukan perbaikan.
Selain itu, Ardiansyah juga menyoroti kondisi lapak penjualan ikan dan daging yang membahayakan baik pedagang maupun pembeli. Ia meminta agar perbaikan segera dilakukan.
“Kondisi lapak ikan sangat berbahaya. Saya sudah memerintahkan Disperindag untuk memperbaikinya dalam waktu satu minggu,” kata Ardiansyah saat ditemui awak media. Selasa (17/12/2024).
Selain masalah infrastruktur, Bupati juga menilai banyaknya lapak yang kosong meskipun telah terdaftar pemiliknya. Ia menegaskan agar Disperindag memberikan peringatan kepada pemilik lapak yang tidak beroperasi.
“Lapak yang tidak diisi harus diberi peringatan. Kalau tidak ada tindakan, kontraknya akan dibatalkan dan diberikan kepada pedagang lain yang siap berdagang,” tambahnya.
Menanggapi arahan tersebut, Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadani, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan tersebut.
“Kondisi lapak ikan yang rusak menjadi perhatian utama. Kami akan segera memperbaiki dalam waktu yang telah ditentukan,” ujar Nora di ruang kerjanya.
Nora juga mengungkapkan rencana untuk membentuk tim khusus yang bertugas menertibkan lapak-lapak yang tidak beroperasi tetapi masih menunggak retribusi.
“Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap pemilik lapak yang tidak mengisi tempat dagangannya agar pendapatan daerah tidak terhambat,” katanya.
Selain itu, Nora menambahkan bahwa kebersihan Pasar Induk Sangatta Utara telah mengalami perbaikan yang signifikan. Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang mengatur penjualan komoditas daging basah, seperti ikan, ayam, dan sapi, agar hanya dijual di pasar induk untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.
“Pedagang sudah mengusulkan agar daging basah tidak dijual di pasar tumpah karena limbahnya sulit dikelola dan menimbulkan bau yang mengganggu lingkungan,” pungkasnya. (rr3bp)